Thursday, October 30, 2008

Ankabut (Laba-Laba)

Kata Ankabut dalam ayat Alquran terdapat dalam satu ayat, yakni pada surah Al Ankabut :41. meskipun demikian, Allah menjadikan jenis binatang ini sebagai nama sebuah surah dalam Al quran, yakni Al ankabut. Sebagai mana disebutkan di dalam al quran tersebut yang artinya sebagai berikut :
“ Perumpamaan mereka yang mengambil pelindung selain Allah, seperti laba-laba yang membuat rumah tapi sungguh, rumah yang paling rapuh ialah rumah laba-laba kalau mereka tah” (QS AL-ANKABUT : 41)
Ankabut artinya laba-laba, sejenis serangga berkaki delapan yang bisa menjalin jaring dari benang sejenis sutera yang dihasilkan dari perutnya yang berfungsi sebagai rumah dan perangkap mangsa. Ia memiliki keistimewaan, baik dari segi jenis, kehidupan, makan, tempat tinggal maupun rumah buatannya.
Dalam ayat ini Allah memberikan tamtsil untuk mendorong manusia agar memperhatikan dan memahami kehidupan serta cara kerja salah satu binatang ciptaan Allah, yakni laba-laba. Manusia mengqmbil pemimpin dan pelindung selain Allah, seperti sarang laba-laba yang mudah rusak. Sedangkan rumah tempat tinggal dan bangunan yang paling lemah adalah sarang laba-laba
Abi Hurairah meriwayatkan dari Anas, bahwa nabi Muhammad bersabda yang artinya sebagai berikut :
“Binatang yang paling rakus adalah lalat, sedangkan binatang yang paling hemat adalah laba-laba” (HR BUKHARI dan MUSLIM )
Petunjuk Alquran dan hadits Rasulullah tersebut menegaskan bahwa ada manusia yang memuja dan menyembah serta meminta pertolongan kepada selain Allah Yang Maha Kuasa. Bangunan tempat tinggal yang lemah adalah bangunan rumah laba-laba.
Laba-laba adalah salah satu binatang yang sangat hemat, teliti, kreatif, dan sensitif. Dalam satu riwayat, ketika Nabi dikejar oleh kaum Qurasy, Nabi Muhammad bersama Abu Bakar memasuki gua sur. Atas kehendak Allah di bawah pintu gua sepasang burung merpati membuat sarang dan bertelur di dalamnya. Demikian juga laba-laba, dia membuat jaring di pintu masuk gua sebagai tempat tinggalnya. Kaum Quraisy yang baru datang, berfikir tidak mungkin Muhammad masuk ke dalamnya. Jika masuk maka telur burung akan pecah terinjak dan induknya akan terbang dan jaring laba-laba pasti terkoyak. Maka selamatlah Nabi Muhammad beserta Abu Bakar atas kehendak Allah melalui perantaraan burung merpati dan laba-laba

Takdir dan Ikhtiar

Hukum sebab akibatyang berlaku secara pasti di bawah pengawasan Tuhan adalah takdir. Adapu ikhtiar adalah kebebasan atau kemerdekan manusia dalam memilih serta menentukan perbuatannya. Dengan demikian, jelas bahwa takdir adalah ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga manusia harus menerimanya, baik hal yang baik maupun yang buruk. Kepercayaan pada takdir merupaka salah satu dari enam rukun iman. Sementara itu, dalam ikhtiar lebih banyak dilibatkan usaha atau kreativaitas manusia. Dari segi bahasa, kata “takdir” (“Arab: qaddara-yqaddiru-taqdir) mengandung arti ukuran, ketentuan, kemampuan dan kepastian. Adapun kata “ikhtiar (Arab: ikhtara-yakhtaru-ikhtiyar) berarti memilih.kata ini seakar dengan kata khayr (baik). Karena itu kata ikhtiar lebih tepat diartikan sebagai memilih yang baik di antra yang ada.

Takdir di dalam Al-Qur’an
dalam Al-Quran dijumpai kata takdir (taqdir)dalam bentuk masdar (nomina dari verba), misalnya dalam Q.6:96; 25:2; 36:38; dan 41:12. selain itu, masih dapat ditemui berbagai bentuk perubahannya yang masih serumpun. Semua ayat itu mengandung tiga pokok persoalan. Pertama, takdir Tuhan berlaku pada fenomena alam, yaitu hukum dan ketentuan Tuhan yangmengikat perilaku alam yang bersifat objektif, sehingga hukum kausalitas alam dapat dipahami oleh manusia. Kedua, takdir Tuhan berkenaan dengan hukum sosial (sunnah Allah) yangberlaku dengan melibatkan manusia di dalamnya. Dan ketiga, efek takdir dalam pengertian hukum kepastian Tuhan baru diketahui kelak di akhirat. Takdir semacam ini harus disikapi dengan iman. Selam manusia masih di dunia, efeknya belum bisa dibuktikan, sementara informasinya berdasar pada kitab suci. Takdir semacam ini terkadang disebut juga kadar tuhan, yakni bahwa nasib manisia di akhirat ditentukan oleh perbuatannya selama di dunia.

Kebebasan Manusia
Dalam teologi Islam diajarkan bahwa Tuhan berkehendak mutlak. Tuhan-lah yang menciptakan alam, termasuk manusia . karena itu, kebebasan manusia sangat ecil di hadapan Tuhan. Secara alamiah manusia telah memiliiki takdir yang tidak bisa dirubah. Manusia secara fisik tidak bisa berbuat lain kecuali mengikuti hukum alam. Tetapi manusia memiliki daya kreatif. Inilah yang menyebabkan manusia bebas berfikiran dan berkehendak. Kehidupan manusia menurut teologi Asy’ariah, merupakan realisasi dari apa yang digariskan Tuhan pada saat azali, baik kehidupan yang baik maupun yang buruk, beruntung atau merugi dan senag atau menderita.manusia akan menjalani ini sejak lahir sampai mati.
Takdir Versus Fatalisme
Takdir tidak sama dengan menerima nasib secara pasrah dalaqm arti tidak mau berusaha sama sekali. Doktrin tentang takdir dalam Islam tidak mengarahkan manusia ke sikap fatalistic atau menyerah kalah kepada nasib (fate). Islam sangat menekankan pentingnya usaha dan amal perbuatan. Dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa manusia tidak akan mendapatkan sesuatu selain dia usahakan dan bahwa hasil usahanya itu akan diperlihatkan kepadanya, kemidian akan dibalas dengan balasan yang setimpal (Q.53:39-41). Ayat ini sering dijadikan rujukan pandangan bahwa makna takdir harus diletakkan secara proposional dengan mempertimbangkan peran ikhtiar.

Takdir dan Ikhtiar

Hukum sebab akibatyang berlaku secara pasti di bawah pengawasan Tuhan adalah takdir. Adapu ikhtiar adalah kebebasan atau kemerdekan manusia dalam memilih serta menentukan perbuatannya. Dengan demikian, jelas bahwa takdir adalah ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga manusia harus menerimanya, baik hal yang baik maupun yang buruk. Kepercayaan pada takdir merupaka salah satu dari enam rukun iman. Sementara itu, dalam ikhtiar lebih banyak dilibatkan usaha atau kreativaitas manusia. Dari segi bahasa, kata “takdir” (“Arab: qaddara-yqaddiru-taqdir) mengandung arti ukuran, ketentuan, kemampuan dan kepastian. Adapun kata “ikhtiar (Arab: ikhtara-yakhtaru-ikhtiyar) berarti memilih.kata ini seakar dengan kata khayr (baik). Karena itu kata ikhtiar lebih tepat diartikan sebagai memilih yang baik di antra yang ada.

Takdir di dalam Al-Qur’an
dalam Al-Quran dijumpai kata takdir (taqdir)dalam bentuk masdar (nomina dari verba), misalnya dalam Q.6:96; 25:2; 36:38; dan 41:12. selain itu, masih dapat ditemui berbagai bentuk perubahannya yang masih serumpun. Semua ayat itu mengandung tiga pokok persoalan. Pertama, takdir Tuhan berlaku pada fenomena alam, yaitu hukum dan ketentuan Tuhan yangmengikat perilaku alam yang bersifat objektif, sehingga hukum kausalitas alam dapat dipahami oleh manusia. Kedua, takdir Tuhan berkenaan dengan hukum sosial (sunnah Allah) yangberlaku dengan melibatkan manusia di dalamnya. Dan ketiga, efek takdir dalam pengertian hukum kepastian Tuhan baru diketahui kelak di akhirat. Takdir semacam ini harus disikapi dengan iman. Selam manusia masih di dunia, efeknya belum bisa dibuktikan, sementara informasinya berdasar pada kitab suci. Takdir semacam ini terkadang disebut juga kadar tuhan, yakni bahwa nasib manisia di akhirat ditentukan oleh perbuatannya selama di dunia.

Kebebasan Manusia
Dalam teologi Islam diajarkan bahwa Tuhan berkehendak mutlak. Tuhan-lah yang menciptakan alam, termasuk manusia . karena itu, kebebasan manusia sangat ecil di hadapan Tuhan. Secara alamiah manusia telah memiliiki takdir yang tidak bisa dirubah. Manusia secara fisik tidak bisa berbuat lain kecuali mengikuti hukum alam. Tetapi manusia memiliki daya kreatif. Inilah yang menyebabkan manusia bebas berfikiran dan berkehendak. Kehidupan manusia menurut teologi Asy’ariah, merupakan realisasi dari apa yang digariskan Tuhan pada saat azali, baik kehidupan yang baik maupun yang buruk, beruntung atau merugi dan senag atau menderita.manusia akan menjalani ini sejak lahir sampai mati.
Takdir Versus Fatalisme
Takdir tidak sama dengan menerima nasib secara pasrah dalaqm arti tidak mau berusaha sama sekali. Doktrin tentang takdir dalam Islam tidak mengarahkan manusia ke sikap fatalistic atau menyerah kalah kepada nasib (fate). Islam sangat menekankan pentingnya usaha dan amal perbuatan. Dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa manusia tidak akan mendapatkan sesuatu selain dia usahakan dan bahwa hasil usahanya itu akan diperlihatkan kepadanya, kemidian akan dibalas dengan balasan yang setimpal (Q.53:39-41). Ayat ini sering dijadikan rujukan pandangan bahwa makna takdir harus diletakkan secara proposional dengan mempertimbangkan peran ikhtiar.

Wednesday, October 8, 2008

Blog layaknya Friendster

Wah Fahri kira blog di Opera Khusus untuk blogging dan posting berbagai macam karya tulis saja... Ternyata juga bisa menjadi ajang untuk mencari teman dan berbagi layaknya di Friendster...
Blog ini sangat cocok buat curhat.

fahri ucapi selamat datang dan salam kenal buat pengunjung Fari... Terutama buat Arisu teman baru pertama Fahri di Opera ini...

Ayo ke blog Fahriyang satunya...>>

Kembali Ke Sekolah


Sudah lebih dari empat puluh hari Fahri menikmati masa-masa liburan di rumah (Sampit) bersama sanak keluarga melalui indahnya Ramadhan, nikmatnya berbuka dan indahnya saling memaafkan di hari yang fitri.

Hiks... kini Fahri harus bertolak ke Banjarmasin untuk kembali tolabul ilmi di PonTren Al-Falah...
Fahri sekolah di pesantren sudah sekitar lima tahun, dan sekarang Fahri sudah duduk di kelas I Ulya sederaja dengan I SMA. Tapi, entah kenapa hati Fahri masih terasa berat untuk meninggalkan keluarga di Sampit... sampai sekarang Fahri masih keingatan dengan ibu, ayah, adik dan nenek.

Apalagi setelah sampai di Banjarmasin hari Selasa kemaren ibu ngirim pesan SMS ke Fahri dengan pesannya yang seperti di bawah ini:

Zal adkx nangis trus
Keingatan masnya... smpe neneknya ikutan nangis juga...


Hiks... Fahri nggak tahan baca SMS itu...

Melow banget ya... Ya, Fahri jadi merasa harus lebih baik memjadi tolabul ilmi di Banjarmasin ini. Fahri tidak boleh menyia-nyiakan setiap tetes air mata kerinduan dari Adik dan Nenek Fahri... Fahri harus menjadi orang yang berhasil kelak di kemudian hari setelah perjalannan panjang menuntut ilmu di Banjar masin ini...

Tuesday, October 7, 2008

Manfaat Cokelat

Semua orang pasti sudah tahu dengan yang namanya cokelat. Ya kan? Yap, tentunya semua oranng sudah mengenalnya, dfari anak kecil sampai orang dewasa pun tahu.
Lalu apa maksud saya mengjadi membahas masalah cokelat ini. Baik, tidak hanya di sukai banyak orang cokelat tentunya juga banyak tidak disukai orang. Dengan alasan, biukin gigi berlubang. Itu salah satunya. Tul nggak?
Nah, di artikel ini saya akan menjadi pendukung para penggemar cokelat. Saya akan sedikit mengupas manfaat cokelat bagi manusia.
Langsung saja, pertama, cokelat sangat bermanfaat bagi pedagang yang menjual cokelat itu sendiri. Karena cokelat banyak yang suka, walhasil dagangan cokelatnya pun jadi laris manis. Hehe… itu Cuma basa-basi.
Yang kedua, ini baru manfaat cokelat yang sebenarnya. Di dalam buku Why Women Need Chocolate, Debra Waterhouse M.R.H, R.D: cokelat mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan mood. Lalu gula yang ada di dalam cokelat bergerak mengendalikan otakuntuk melepas serotin yang dapat membuat perasaan tenang. Sementara lemaknya, menyebabkan pel;epasan endorphin sehingga dapat meningkatkan semangat.

Monday, October 6, 2008

Ayo ngeblog di Opera

Hey-hey... fahri punya kabar terbaru nih...
fahri punya blog di Opera...
ayo kunjungi blog Fahri untuk melihat-lihat keadaannya.. siapa tahu tertarik... http://my.opera.com/Fahrizalpro
tapi sayangnya domainnya sangat ketara kalau itu nebeng di opera jadi kurang baik...
tapi itu bukan masalah kita ganti domainnya di http://www.co.cc/
Welcome